Cerita di Awal Agustus
Hai
Sekarang sudah masuk awal bulan Agustus. Bulan yang cukup sakral bagi bangsa Indonesia tepatnya di tanggal 17 nanti. Terlepas dari itu, saya mau mengarsip tulisan di blog ini lagi setelah hampir dua minggu tidak saya buka. Huft, saya hampir kehilangan konsistensi untuk terus menulis di blog ini. Namun, syukurlah tekad saya masih bulat dan kini saatnya jari-jemari saya kembali beraksi.
Oke untuk memulainya, saya hendak bercerita mengenai apa yang saya lakukan selama dua minggu ke belakang yang membuat saya hampir lupa dengan blog saya sendiri.
Sekarang tanggal enam, berarti dimulai pada tanggal 28 Juli. Pada tanggal tersebut saya mengikuti seleksi tahap 3 STIS berupa tes kesehatan. Namun, tidak jadi karena tidak ada dokter di hari tersebut. Akhirnya diundur tanggal 29 Juli. Saya melakukan tes kesehatan di Klinik Prodia Kota Magelang.
Tanggal 29 Juli, saya pergi pukul 06.30 WIB. Sungguh perjalanan yang dingin dan sejuk. Melewati jalanan kota yang sepi karena ada penyekatan. Saya diantar oleh Bapak saya dan melewati jalan-jalan tikus supaya bisa pergi ke dalam Kota Magelang. Di ujung jalan tikus, tampak jalan utama yang lengang sekali. Kami melewatinya santai sembari menengok sisi jalan dengan saksama agar tempat tujuan tidak terlewatkan.
Kami sampai. Klinik Prodia tampak di kiri jalan dan kami langsung melesat ke tempat parkir yang berada tepat di depan klinik. Ketika turun, saya langsung melihat dua orang yang saya kenal duduk di depan teras. Orang itu adalah Lia dan Nailu, teman satu sekolah saya.
Kemudian, saya bergabung dengan mereka dan menunggu giliran panggilan. Sembari menunggu, kami diberi formulir kesehatan yang harus kami isi dengan jujur dan penuh tanggung jawab. Formulir tersebut berisi data diri dan isian tentang kondisi kesehatan yang bermacam-macam. Misalnya riwayat penyakit, riwayat vaksin, keluhan yang sedang dialami, dan lain sebagainya.
Alangkah terkejutnya saya waktu itu sebab saya tidak membawa alat tulis satu pun di dalam tas, kecuali pensil. Lalu, Bapak saya membelikan pena dan saya disuruh mengisi formulir menggunakan pensil terlebih dahulu. Nanti ditebali bila penanya sudah ada. Bapak saya langsung melesat menggunakan sepeda motornya dan lekas kembali membawa sebatang pena hitam bermerek Standard. Saya senang waktu itu. Tidak pakai lama, tulisan pensilnya langsung saya tebali.
Kami menyerahkan formulir tersebut bersama dengan KTP dan kartu ujian tes kesehatan. Kartu ujian tes kesehatan ini disebut KTPUM. Setelah menyerahkan kartu-kartu tersebut, kami menunggu lagi di depan teras.
Sekitar pukul setengah delapan pagi, saya dipanggil terlebih dahulu ketimbang dua teman saya yang datang lebih awal. Di dalam sana, darah dan urin saya diambil untuk pemeriksaan laboratorium. Cukup ngilu saat diambil darahnya sebanyak dua tabung kecil sebesar jari telunjuk manusia. Jarum suntiknya itu loh, menancap sampai pembuluh darah. Saya diperbolehkan keluar dan diperkenenakan makan setelah dua belas jam berpuasa untuk persiapan pengambilan sampel darah. Setelah keluar, saya mengajak Bapak saya untuk makan soto di pinggiran jalan Kota Magelang.
Tak lama setelah itu, saya kembali ke Klinik Prodia dan mendapati satu orang lagi yang saya kenal. Orang itu bernama Merry, dia diantar oleh Bapaknya seperti saya. Sesama Bapak, akhirnya Bapak kami saling mengobrol. Merry adalah teman satu sekolah saya seperti halnya Lia dan Nailu. Kami berempat akhirnya menunggu giliran lagi. Seluruh rangkaian tes kesehatan selesai setelah kami dirontgen, pemeriksaan fisik, dan EKG (rekam jantung). Akhirnya kami pulang bersama-sama.
Tanggal-tanggal selanjutnya, saya mengikuti rangkaian PPSMB UGM. PPSMB itu singkatan dari Pelatihan Pembelajaran Sukses Mahasiswa Baru atau lebih jelasnya sering disebut ospek. Nah, inilah penyebab utama saya hampir melupakan blog saya sendiri. Hal itu berkaitan dengan banyaknya tugas yang cukup mengintimidasi mental saya.
Akan tetapi, kenyataannya tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Setelah dikerjakan dan selesai satu-persatu, ternyata cukup mudah dan tidak menguras banyak tenaga. Dengan begitu, saya mulai teringat dengan blog yang hampir terbengkalai ini dan mulai mengisinya lagi.
Dan untuk Kakak Co-fasilitator Herman Yohanes 12 beserta seluruh anak Gamadanya, semangkuy!!
Sekarang waktunya nugas!
Mantapss
BalasHapus