Mata-Mata

Hai, Sob!


sumber: pixabay

Beberapa waktu lalu, aku membaca sekilas buku yang nampak luar biasa. Buku itu berjudul The Art of War Sun Tzu. Sebuah buku tentang seni perang. Khususnya berperang ala dinasti di daratan tiongkok. Mungkin sebagian orang sudah tahu dengan buku terkenal ini. Dan mungkin juga sebagian orang tidak hanya tahu, tetapi sudah menamatkan buku ini dari halaman pertama sampai halaman terakhir. 

Aku mengira ini adalah buku yang berat, sehingga aku tidak memulai bacaan dari awal. Dengan begitu, aku memilah-milah dahulu bab yang ada di daftar isi. Kemudian, menemukan Bab Kegunaan Mata-Mata yang sepertinya cukup menarik perhatianku.

Aku berpikir bahwa suatu saat nanti materi yang berkaitan dengan bab tersebut mungkin sangat berguna. Bukan hanya dalam perang, melainkan juga dalam kehidupan sehari-hari. Mengimplementasikan mata-mata untuk menuju kesuksesan pada segala aspek kehidupan manusia. Seperti terdengar aneh, tetapi kenyataannya, itu adalah daya tarik yang cukup kuat bagiku untuk penasaran dan kemudian membacanya.

Setelah membaca bab tersebut, aku mendapat beberapa informasi baru yang belum pernah aku ketahui sebelumnya. Pertama adalah pentingnya mata-mata dalam perang, kedua adalah jenis mata-mata, dan ketiga adalah penggunaan jenis mata-mata.

Pentingnya mata-mata. 

Dalam peperangan, pemimpin pasukan akan membawa beribu-ribu orang prajurit yang meninggalkan keluarga, pekerjaan, dan seluruh aspek kehidupan mereka yang aman bahagia tentram sentosa untuk melakukan perjalanan jauh menuju medan pertempuran. Mengorbankan jiwa dan raga demi kemenangan yang harus diperoleh. Semua itu akan sia-sia saat apa yang sudah mereka korbankan, apa yang mereka susun, apa yang mereka rencanakan, apa yang mereka ketahui ternyata berbeda dari apa yang kenyataannya terjadi. Mengalami kekalahan telak karena tidak memperoleh informasi tentang musuh yang akan dihadapi.

Di sinilah fungsi penting dari seorang mata-mata. Memahami betul apa yang akan dihadapi adalah hal yang bijak. Pemimpin harus menyiapkan mata-mata untuk keperluan informasi. Salah satu harta penting dalam persaingan atau peperangan adalah informasi-informasi tersebut. Semakin banyak informasi didapat, semakin banyak pula kesempatan suatu pasukan memperoleh kemenangan telak. Dengan mata-mata, informasi didapat, rencana berjalan tanpa tersendat, dan kemenangan kan terus melekat. 

Sangat penting, bukan?

Selanjutnya, Jenis mata-mata.

Buku tersebut menjelaskan lima jenis mata-mata yang diperlukan oleh seorang pemimpin pasukan. Kelima jenis mata-mata ini cukup mudah diingat. Aku membuat jembatan keledai untuk mengingatnya. LIM GB (Lokal, Internal, Musuh, Gagal, Bertahan hidup). Masing-masing jenis ini memiliki peran yang berbeda. Aku akan membahas pengertian dari kelima jenis mata-mata ini sebelum masuk ke peran mereka di dalam peperangan.

Mata-mata lokal adalah mata-mata yang diambil dari warga lokal daerah yang akan di serang. Warga lokal pasti sangat mengetahui apa yang terjadi di daerah mereka. Kabar-kabar terbaru dari daerah mereka, kondisi militer daerah mereka, dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan informasi dari mata-mata lokal, pemimpin pasukan perlu mendekati mereka dengan pendekatan yang baik. Pemimpin pasukan harus bisa mengambil hati penduduk lokal daerah yang akan di serang dan menjadikan mereka sebagai mata-mata yang berguna.

Mata-mata internal adalah mata-mata yang diambil dari para petinggi-petinggi di pemerintahan atau militer musuh. Para petinggi-petinggi yang bertabiat buruk terhadap internal pemerintahan mereka. Biasanya petinggi tersebut dijuluki serigala berbulu domba, musuh dalam selimut, dan sejenisnya. Petinggi yang merasa tidak diberi keadilan oleh pemerintahannya sendiri dan merasa tersingkirkan di arena politik pemerintahan. Dengan begitu, mereka akan berambisi balas dendam dan melakukan tindakan yang justru menguntungkan pihak musuh. Mereka-mereka ini patut untuk diajak bekerja sama dan dijadikan mata-mata.

Mata-mata musuh adalah mata-mata yang diambil alih dari mata-mata kiriman pasukan musuh.  Apabila mata-mata yang dikirim musuh ketahuan, pemimpin pasukan bisa memanfaatkannya untuk mendapat informasi atau menggunakan dia untuk mengirim informasi palsu kepada pasukan yang mengirimnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberi imbalan kebebasan atau imbalan lain yang mengharuskan mata-mata musuh ini beralih kesetiaan. 

Mata-mata gagal adalah mata-mata yang memang dikirim untuk mati. Mata-mata ini berfungsi mengirim informasi palsu untuk mengelabuhi pasukan musuh. Mata-mata ini juga tidak mengetahui bahwa informasi yang ia bawa adalah informasi palsu. Pemimpin pasukan harus pintar-pintar meyakinkan mata-mata gagal agar ia percaya jika apa yang ia ketahui adalah benar, padahal itu adalah informasi yang memang tidak akan terjadi. Dengan kepercayaan tersebut, bila ia sampai tertangkap, pasukan musuh akan membuat rencana sesuai informasi yang dikatakan mata-mata gagal. Dan tentunya tindakan itu sangat merugikan pasukan mereka. Kemudian, mata-mata gagal yang tertangkap itu akan dihukum mati.

Mata-mata bertahan hidup adalah mata-mata yang dikirim untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya dari pihak musuh. Mata-mata ini adalah mata-mata biasa. Mereka sering berpenampilan membaur dengan masyarakat, bahkan berpenampilan gembel sekalipun. Intinya adalah jangan sampai mata-mata ini ketahuan oleh pihak musuh. Harus pintar-pintar berkamuflase, berani, sehat, fisiknya bagus, memiliki loyalitas kerja, dan terbiasa melakukan kerja-kerja kotor (misalnya membunuh seseorang). Namanya juga mata-mata bertahan hidup, dalam keadaan apapun, dia harus bertahan hidup sampai berhasil membawa informasi yang berguna bagi kemenangan pasukan. 

Kemudian, dari semua mata-mata tersebut, apakah harus digunakan semua atau boleh hanya menggunakan salah satu?

Kelima mata-mata tersebut apabila digunakan semua, tentunya kesempatan pasukan untuk menang semakin tinggi dibanding hanya menggunakan salah satu jenis mata-mata. Penggunaan kelima mata-mata tersebut juga dijelaskan pada buku seni perang ini. Dimulai dari mata-mata bertahan hidup sampai kembali ke mata-mata bertahan hidup lagi.

Pertama menggunakan mata-mata bertahan hidup untuk mencari informasi mengenai tokoh-tokoh yang berkepentingan, informasi-informasi dasar untuk langkah awal yang akan diambil pemimpin pasukan. 

Setelah itu, mencari mata-mata musuh. Mata-mata musuh ditarik keluar dari kamuflasenya dan bagaimanpun segala cara dilakukan agar dia bisa bermanfaat bagi pasukan. Entah itu diberi imbalan kebebasan seperti yang sudah aku jelaskan atau bahkan diberi uang sogokan yang melebihi gajinya sendiri. Bisa juga ditempatkan di rumah yang nyaman. Dari mata-mata musuh, bisa didapat mata-mata lokal dan mata-mata internal. Mata-mata musuh tahu siapa saja petinggi-petinggi yang menjadi racun dalam pemerintahan atau petinggi-petinggi yang berpotensi dijadikan mata-mata internal. Selain itu, dia juga tahu warga-warga yang berpotensial menjadi mata-mata lokal.

Kemudian, pemimpin pasukan bisa menggunakan mata-mata gagal setelah mendapat informasi dari mata-mata di atas. Mengelabuhi musuh. Untuk kondisi tertentu, mata-mata bertahan hidup akan digunakan kembali.

Dalam penggunaan berbagai jenis mata-mata ini, pemimpin pasukan harus cerdas dan berpikir logis untuk menyaring informasi dari mereka. Diperlukan keterampilan khusus untuk menangani berbagai macam mata-mata ini. Pemimpin pasukan juga harus memastikan integritas para mata-matanya. Apabila mata-mata membocorkan rahasia sebelum waktunya, ia harus dihukum mati bersama orang yang ia bocori. 

Tujuan utama penggunaan mata-mata adalah mendapat kemenangan. Penggunaan mata-mata tersebut pun bisa digunakan di kehidupan sehari-hari. Kita bisa menggunakan lima jenis mata-mata agar menang dalam pertandingan futsal antar kelas, bahkan antar sekolah. Kita bisa menggunakan lima jenis mata-mata agar berhasil memenangkan soal-soal ujian semester. Kita juga bisa menggunakan lima jenis mata-mata untuk memenangkan hati seseorang yang sudah ditaksir sejak lama tapi belum juga mendapatkan hatinya.

Kesan membaca buku The art of war Sun Tzu: seni perang oleh James Clavell bagiku adalah puas walau baru membaca Bab Kegunaan Mata-Mata. Ada kalimat menarik yang akan aku kutip dari buku ini.

"Wajah yang tidak tahu malu dan sifat licik lebih berbahaya dibandingkan gunung atau sungai; dan diperlukan seorang yang jenius untuk memahaminya."

Sekain pembahasan mata-mata kali ini. Sehat selalu dan thanks, Sob!


Komentar

Baca Juga