Saat Mendengar Kata Jogja

Hai, Sob!

Saat mendengar kata Jogja, sebagian orang akan terbesit dalam benaknya membayangkan lampu-lampu jalanan yang terbentang sepanjang jalan Malioboro. Sebagian orang yang lain akan terbesit dalam benaknya sebuah bangunan raksasa berbentuk piramida yang terbuat dari batuan hitam. Sebuah bangunan yang berkaitan erat dengan perayaan Hari Raya Waisak agama Buddha. Sebuah bangunan yang sering dikunjungi saat study tour sekolah. Betul, Candi Borobudur. Meski pemikiran tersebut salah kaprah, sebagian orang masih saja menggunakannya. 
Kenapa begitu?

Jelas bila dicek dalam peta, Candi Borobudur tepat berada di Magelang, bukan di Jogja. Sudah menjadi misi para orang Magelang untuk menerangkan bahwa Candi Borobudur itu di Magelang, bukan di Jogja. Terlebih saat pergi keluar kota dan menemukan sebagian orang tadi. Orang yang terbesit Candi Borobudur dalam benaknya saat mendengar kata Jogja. Sebagai orang Magelang, menurut penulis misi tersebut adalah misi mulia yang harus dijalankan karena Borobudur temple is Magelang pride!

Meskipun begitu, tidak ada salahnya juga menambahkan Candi Borobudur dalam daftar kunjungan saat main ke Jogja. Kini Borobudur semakin 'yoi' dan tidak kalah bagus dengan Malioboro. Banyak lampu jalanan yang kece abis saat dikunjungi waktu malam hari. Namun, tetap ingat! Candi Borobudur itu di Magelang!

Lanjut.

Saat mendengar kata Jogja, sebagian orang akan terbesit dalam benaknya sebuah penampakan tugu putih di tengah perempatan. Tugu yang sangat ikonik bagi Jogja. Di dekat tugu, ada sebuah stasiun yang amat elok. Stasiun tempat turun para penumpang kereta selain Stasiun Lempuyangan. Tugu itu bernama Tugu Yogyakarta atau Tugu Pal Putih dan stasiun itu sering disebut Stasiun Tugu.

Stasiun Tugu ramai sekali. Calon penumpang dan penumpang yang turun dari kereta berlalu-lalang. Sembari menunggu kereta atau menunggu jemputan, mereka bisa bersantai terlebih dahulu walau hanya sekadar duduk, jajan atau ke toilet. 

Berbicara tentang toilet ada hal unik dari toilet stasiun tersebut. Sebenarnya ini adalah opini pribadi dari penulis. Atau lebih tepatnya pengalaman penulis ketika pertama kali masuk ke toilet Stasiun Tugu.

Saat itu, kalender masih bertuliskan 2016. Penulis pergi ke Jakarta dari Jogja mengendarai kereta. Namun, hal unik justru terjadi ketika pulangnya, dari Jakarta ke Jogja. Yaitu setelah turun dari kereta di Stasiun Tugu, penulis terasa ingin pipis. Langsung saja menuju sebuah tempat yang bertuliskan toilet. Ketika masuk, closet-closet terpampang jelas tanpa sekat. Oh mungkin sedang ada renovasi. Lalu, penulis menuju tempat pipis yang futuristik. Berupa wastafel yang memang dikhususkan bagi para pria untuk pipis. Akhirnya penulis lega bisa pipis dengan tenang.

Masalah terjadi setelahnya. Karena kampungan, penulis tidak tahu tombol kran airnya. Bingung. Untungnya di sebelah ada orang yang bermata sipit. Mungkin bisa dimintai bantuan untuk memberitahu manakah tombol kran airnya. Sialnya orang itu tidak mengindahkan penulis, lantas pergi begitu saja. 

Masalah selesai ketika ada bak air di dekat tempat pipis yang airnya cukup bersih. Penulis bisa kembali dari toilet dengan penuh perjuangan. Selain perjuangan, juga penuh malu karena bertanya dengan orang tetapi tidak ditanggapi. Sungguh pengalaman unik di Stasiun Tugu.

Lanjut.

Saat mendengar kata Jogja, sebagian orang tidak mengatakan apapun. Alasan pertama karena ia orang luar negeri yang baru pertama kali mendengar kata Jogja dan alasan kedua karena ia orang Indonesia yang paling pelosok sehingga informasi tentang Jogja tidak sampai ke sana. Atau bahkan ada alasan lain yang tidak pernah terpikirkan oleh penulis. Misal orang itu adalah alien yang datang dari planet lain. Mungkin, siapa tahu.

Pasalnya, Jogjakarta adalah kota besar yang sangat terkenal. Hampir semua orang di negara Indonesia tahu tentang Jogja. Belajar sejarah Indonesia, bertemu Jogja. Jogja bahkan pernah menjadi Ibukota Indonesia. Kota pendidikan, juga Jogja. Salah satu universitas besar di Indonesia, UGM, juga Jogja.

Kemungkinan lain untuk sebagian orang yang tidak mengatakan apapun saat mendengar kata Jogja adalah mereka kebingungan mengutarakan kata-kata. Di kepala mereka, banyak hal berseliweran tentang Jogja. Hingga mereka kesulitan kata mana yang paling merepresentasikan tentang Jogja. Pada akhirnya hanya memilih untuk diam dan tidak mengatakan apapun.

Jika suatu saat kalian ingin jalan-jalan, travelling, liburan, piknik, study tour. Maka ke Jogja. Mumpung Jogja belum mengecewakan. 

Tidak lupa satu hal lagi yang sangat-sangat penting.

Candi Borobudur itu di Magelang!

Sumber: pixabay 
Borobudur yang diselimuti kabut tebal misterius

Thanks, Sob!

Komentar

Baca Juga