Waktu yang Tak Bisa Diulang

Hai, Sob!

sumber: pixabay

Waktu terus berjalan dan tidak akan kembali. Berjalan mundur adalah hal mustahil bagi waktu. Dia terus melangkah ke depan apapun yang terjadi. Sebagai manusia, sebagai sebuah ciptaan, waktu adalah rumah baginya. Manusia berada di dalamnya dan tidak akan bisa keluar.

Mengocehkan waktu tiada habisnya. Dari pertama kali hadir di dunia sampai akhir hayat, manusia tak lepas oleh waktu. Ada waktu yang lalu, sekarang, dan akan datang. Banyak orang bijak percaya bahwa tindakan mereka harus lebih baik dari waktu ke waktu. Manusia akan celaka jika tindakan mereka di waktu ini lebih buruk dari waktu yang lalu. Manusia akan rugi jika tindakan mereka di waktu ini sama dengan tindakan di waktu yang lalu. Dan, manusia akan untung jika tindakan mereka di waktu ini lebih baik dari waktu yang lalu.

Hal itu memang benar. Sebuah kepercayaan pikiran supaya manusia senantiasa terus berkembang. Tidak stagnan ataupun menciut. Namun, perubahan yang dimaksud tidak serta merta perubahan signifikan, perubahan besar-besaran. Sulit melakukannya, apalagi dalam sekala waktu hari, jam, menit, atau detik. Butuh penyesuaian perubahan. Manusia melakukannya sedikit demi sedikit. Dalam kurun waktu bertahun-tahun, perubahan besar-besaran itu niscaya akan tampak.

Seperti halnya ketika memakai sabun kecantikan, sabun ketampanan bila pria, satu menit setelah pakai tidak ada perubahan dalam wajah. Namun, itu adalah sebuah perubahan karena semula tidak pakai sekarang pakai. Lanjutkan perubahan itu, berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan akhirnya orang-orang akan berkata, "Anda tambah glowing!" Orang-orang tidak akan melihat perubahan saat satu menit pemakaian. Mereka melihat perubahan signifikan setelah beberapa bulan kemudian. Perlu waktu dan tidak serta merta.

Waktu juga terus mengubah apapun di dunia ini. Barang baru diubah jadi barang usang. Barang terkenal diubah jadi barang terlupakan. Barang sepele diubah jadi barang sepolo. Barang spesial menjadi barang biasa. Dan lain sebagainya.

Sebagai permisalan ocehan tersebut, taruhlah seorang Pak Guru yang memberi pertanyaan kepada para muridnya, "Mobil apa yang mau kamu beli jika punya banyak uang di dua puluh tahun besok?"

Murid-murid kisaran umur tiga belas tahun tersebut ada yang menjawab, "Avanza!", "Alphard!", "Lamborgini!", "Ford Mustang!", "Ferrari!", dan lain-lain, dan lain-lain. 

"Bagus!" Pak Guru memuji. Sungguh keinginan yang tinggi. Namun, Pak Guru itu tiba-tiba mengerutkan dahi. "Kalau Pak Guru, ndak akan mau beli semua mobil itu," katanya.

Semua murid kebingungan. Yang mereka bingungkan adalah mobil-mobil paling sangar yang pernah mereka lihat, tidak ingin dibeli Pak Guru.

Kemudian Pak Guru memberikan jawabannya bila diberi pertanyaan mobil apa yang mau dibeli dua puluh tahun ke depan. Dia menjawab, "Mobil paling sangar di waktu itu."
Dia menambahkan, "Avanza, Alphard, Lamborgini, Ford Mustang, Ferrari, dan lain-lain yang kalian sebutkan, dua puluh tahun kemudian sudah tidak zaman. Mobil-mobil itu mungkin sudah jadi rongsokan. Akan muncul mobil-mobil baru yang lebih sangar dalam kurun waktu dua puluh tahun. Itulah yang akan Pak Guru beli." Para murid tercengang mendengarnya.

Dari cerita tersebut, dapat ditarik garis besarnya bahwa waktu dapat mengubah apapun. Mobil mewah zaman ini, seratus tahun kemudian pasti hanya ada di foto-foto museum sejarah. Kemewahannya tidak abadi.

Perbincangan orang-orang tua mengenai sepeda motor tahun 90-an bisa menjadi bukti. Zaman itu Astrea Prima adalah sepeda motor top-topan. Namun sekarang, harganya pun hanya kisaran dua juta. Bisa kurang bisa lebih. Mengacu pada Bapakku yang menjual motor Astrea Primanya seharga satu juta tujuh ratus, seingatku. Lihat, sekitar tiga puluh tahunan, motor Prima yang top di zamannya sudah kalah dengan motor-motor gede incaran anak muda zaman sekarang. Sungguh kejamnya waktu mengubah apapun.

Itu hanya segelintir permisalan mengenai waktu yang mengubah segalanya. Ada banyak lagi di kehidupan manusia, bisa jadi tak terhingga jumlahnya. Manusia diberi akal pikiran untuk menyadari kenyataan apapun mengenai waktu. Salah satunya adalah Albert Einstein yang muncul dengan teori relativitas khususnya mengenai waktu. Kenyataan bahwa kecepatan menyebabkan waktu jadi relatif. Khususnya kecepatan-kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. 

sumber: pixabay


Pusing membahasnya. Intinya, waktu mengalir layaknya air. Manusia ada dalam arusnya. Tak bisa berenang ke hulu atau hilirnya. Hanya bisa mengikuti harmoni gerakan air sampai habis waktu manusia di muka Bumi. Tentang waktu yang tak bisa diputar dan tak bisa diulang.

Sekian dan thanks, Sob!

Komentar

Baca Juga