Bengong Tak Sekadar Bengong
sumber: pixabay |
Kegiatan bengong ialah termenung (terdiam) seperti kehilangan akal (karena heran, sedih, dan sebagainya). Itulah pengertian bengong dari KBBI V.
Sebenarnya ada apa dengan bengong ini? Ocehan seperti apa yang berhubungan dengan bengong? Mungkin bila orang bengong, manfaatnya apa kok banyak yang melakukan? Dan bermacam-macam tanda tanya yang lain.
Fenomena bengong ini cukup unik. Meskipun tidak unik, saya unik-unikkan saja. Terserah saya, toh saya yang mengoceh. Terus apa hal uniknya bengong? Coba pergi ke kamar mandi, jongkok di closet, dan menyalakan air keran. Lalu, selain menunggu si kecil nyemplung, yang akan dilakukan adalah melihat dinding kamar mandi sambil bergelayar pikiran ke mana-mana. Kata orang itu bengong.
Selanjutnya, lihat pengertian bengong di KBBI V yang sudah saya kutipkan. Ada kata "kehilangan akal", tetapi sebelum itu ada kata "seperti" yang menjadikan bukan makna yang sebenarnya. Seperti pertanyaan ini, "Kamu seperti monyet atau seperti manusia?" Bila dijawab seperti manusia, berarti dia monyet. Kalau dia manusia, jawabnya ya seperti monyet. Kan yang seperti manusia itu monyet dan yang seperti monyet itu manusia.
Lalu, orang yang benar-benar kehilangan akal termenung dan terdiam apakah juga termasuk bengong? Orang gila menatap daun yang jatuh (tak pernah membenci angin) apakah termasuk bengong? Kan dia bukan seperti kehilangan akal, memang benar-benar kehilangan akal. Karena pikirannya kosong momplong saja, dia melakukan kegiatan termenung dan terdiam.
Orang gila seperti itu ya juga bengong. Dan belum pasti juga pikirannya kosong momplong. Ada orang gila yang justru berpenampilan rapi dan pandai bicara. Pikirannya terus dinamis dan menghasilkan kata-kata yang banyak sekali. Namun, orang-orang menjulukinya wong edan. Belum tentu juga orang gila tidak punya pikiran, dia masih layaknya manusia secara umum. Hanya saja isi pikirannya berbeda dengan manusia secara umum.
Nah, karena kegiatan termenung dan terdiam dari orang kehilangan akal ini, kata bengong digunakan untuk orang waras yang melakukan kegiatan seperti kehilangan akal. Jadi, hanya sebuah ungkapan.
Lalu, bengong itu pantas dilakukan? Bengong aja, asalkan saat tidak ada orang atau tidak dilihat orang. Kalau bengong dilihat orang, ya siap-siap dianggap seperti orang kehilangan akal.
Orang yang sedang brainstroming ide terkadang juga dianggap bengong. Padahal di dalam otak orang itu sedang melakukan pekerjaan berat untuk merekontruksi, mengait-ngaitkan, mengkreasi, menemukan sesuatu. Pandangan orang lain itulah yang berbahaya. Selalu menilai dari luarnya saja yang belum tentu benar.
Ada juga orang bengong karena banyak pikiran. Orang itu terus-menerus memikirkan atau istilah gaulnya overthinking. Berpikir secara berlebihan. Orang overthinking biasanya terjadi di malam hari sebelum tidur. Dan itu terjadi umumnya manusia atau tidak dianggap aneh. Beda cerita kalau ovethinking di tempat yang banyak orang, banyak dilihat orang. Bisa dibayangkan betapa dianggap anehnya.
Kegiatan bengong memang sudah menjadi tabiat manusia, karena itulah semua orang pernah melakukan. Bukanlah menjadi sesuatu yang aneh. Akan menjadi aneh jika dilihat banyak orang dan akan menjadi aneh bila BERLEBIHAN melakukannya. Kebanyakan bengong menjadikan diri tidak produktif. Segera buat, segera lakukan, segera cari penyelesaiannya, segera, segera, dan segera. Ya tidak usah terburu-buru, intinya biar tidak menghilang begitu saja hasil bengongnya. Menjadikan hasil bengong sebagai barang yang lebih bermanfaat bukankah lebih baik?
Ocehan ini terlahir karena sebuah perbengongan duniawi yang bengong memikirkan hal apa lagi yang bisa diocehkan. Bila dibengongkan terus tidak bakal ada postingan tentang bengong ini.
Tentang bengong bukan sekadar bengong. Bengong menjadikan kegiatan BAB lebih berwarna.
Komentar
Posting Komentar
silakan berkomentar!