Kering Kerontang
Angin mengikis sisinya dengan perlahan
Padang pasir sebagai bentuk pengakhiran
Air kehidupan tak mampu ditemukan
Seluas apapun mata memandang
Bagaikan lautan kering kerontang
Terik sang surya terus memanggang
Tubuh terhuyung roboh terlentang
Kering, kering, kering, aku panas
Haus, haus, haus, sampai lemas
Lemas!
Panas!
Debu tebal datang mengepul
Jengkal tanah menyembul-nyembul
Pasukan raja bermuka masygul
Datang beriring banyak betul
Tuan, aku di sini!
Minta air! Minta air!
Cepatlah kemari!
Jangan kalian pergi!
Ah, keparat tujuh belas!
Apa mukaku kurang memelas?
Tidak apalah pergi, aku ikhlas
Mungkin air mereka habis tak berbekas
Selamat tinggal alam semesta
Engkau telah buatku terpana
Keindahan dunia dan seisinya
Belum semua aku mencoba
Tak kusangka berputus asa
Mati kehausan penyebabnya
Selamat jalan, semua
Dan sampai jumpa
Mungkin air mereka habis tak berbekas
Selamat tinggal alam semesta
Engkau telah buatku terpana
Keindahan dunia dan seisinya
Belum semua aku mencoba
Tak kusangka berputus asa
Mati kehausan penyebabnya
Selamat jalan, semua
Dan sampai jumpa
Oleh: Ahad_pagi
Komentar
Posting Komentar
silakan berkomentar!