Aku Puas

Sumber: Pinterest
Ini fotonya Nanaba yang kukira cewe, eh ternyata cowo, tetapi setelah kucari tahu ternyata dia bener cewe. 


Tahun 2015 aku mulai pertama kali bersinggungan dengan anime Attack on Titan. Waktu itu, hanya sebuah kegiatan kecil yang tidak disengaja. Aku diajak nonton film, tidak tahu nonton film apa pada awalnya, oleh temanku. Peristiwa tersebut terjadi setelah aku usai sekolah. Daripada bosan, sepertinya ikut dengan mereka tidak buruk juga. Aku lalu mengikutinya saja. 

Di salah satu ruang kelas, ada temanku yang sudah siap memutar filmnya pada layar proyektor. Tanpa menunggu lama, beberapa film pun akan dimainkan. Kami bertiga bingung memilih film apa yang mau dimainkan. Aku sebagai anak yang hanya ikut-ikutan saja, ya tinggal menyimak diskusi mereka. Dan akhirnya cuma memainkan sembarang video yang ada dalam penyimpanan laptopnya. 

Aman, temanku menyuguhkan video-video lucu yang lumayan menghibur. Namun, lama-kelamaan dia mulai menunjukkan video-video kartun yang pada saat ini baru kutahu namanya adalah anime. Pikirku waktu itu, yang namanya kartun ya untuk anak kecil, tetapi kartun milik temanku itu justru menampilkan adegan menjijikkan yang tidak ramah bagi anak kecil. Aku langsung menyadari bahwa ternyata ada kartun yang seperti itu di dunia ini. 

Mungkin ada yang pernah melihat adegan ikonik dari anime Another. Yaitu adegan saat seorang anak sekolah tertusuk payungnya sendiri ketika jatuh dari tangga. Adegan itulah yang aku tonton waktu itu. Hmm... Menyebalkan rasanya. Kok bisa sampai segitunya tertusuk ujung payung. Aku hanya membayangkannya saja sudah ngilu. Bagaimana jika itu benar-benar terjadi padaku, melihat kenyataan bahwa banyak tangga di gedung sekolahku sendiri. 

Selanjutnya, ini yang ingin aku ceritakan. Pertemuan pertamaku dengan anime Attack on Titan. Setelah melihat beberapa adegan darah-darah, giliran cuplikan Attack on Titan tiba. Ah, krauss... Seorang manusia telah dimakan seperti timun oleh raksasa. Dan manusia itu adalah Ibunya Eren, Ibunya si karakter utama. 

Tidak lama berselang, aku diajak nonton kembali anime tersebut oleh temanku yang lainnya. Kali ini versi episode lengkap, bukan sekadar cuplikan. Ya, lumayan. Aku sanggup menontonnya sampai kira-kira lima episode. Setelah itu, I'm surrendered. Menyeramkan, Cuy. Hampir setiap malam setelah menonton anime itu, aku selalu terbayang akan munculnya Titan yang tiba-tiba di balik genteng bangunan. Supaya jiwaku tetap sehat, aku memutuskan untuk menghentikannya. 

Tekadku bertahan cukup lama untuk menghindar dari anime Attack on Titan. Terbukti dari 2016 aku tidak menonton anime itu lagi, hingga pada 2018, salah satu teman SMA membujukku untuk menonton anime itu kembali. Dan akhirnya aku coba nonton lewat YouTube dimulai dari episode enam, yaitu lanjutan dari episode lima yang kutonton 2016 silam. Hmm menarique. 

Cuma satu episode saja, setelah itu aku tidak melanjutkannya. Beberapa waktu kemudian, aku membuka flashdisk kalau tidak salah hendak mengerjakan sebuah tugas. Eh, tiba-tiba ada file bernama Shingeki no Kyojin S1. Loh, kok ada anime ini di flashdiskku? Aku terheran-heran mendapatinya. Hingga aku teringat jika sebelumnya aku pernah meminta film pada temanku dan kemungkinan besar dia yang iseng menambahi file anime ini.

Aku ternyata merasa penasaran tentang kelanjutan ceritanya dan mulai menonton Attack on Titan Season 1. Lumayan, 24 episode aku cukup menikmatinya. Aku juga merasa simpati pada karakter-karakternya sehingga season duanya langsung ikut aku hantam. Dua belas episode rasanya kurang. 

Season tiga dari anime ini dibagi menjadi dua bagian. Part satu dan part dua. Entah kenapa, aku lupa alasannya. Aku tidak menonton part dua pada season tiga ini.

Perjalananku menikmati Attack on Titan berlanjut dengan membaca manganya. Dimulai pada chapter yang berisi scene episode pertama dari seasons tiga part dua hingga beberapa hari yang lalu sudah aku tamatkan sampai benar-benar tamat. 

Saat aku menulis tulisan ini, anime Attack on Titan masih menunggu perilisan season empat part dua. Dan aku sudah tahu endingnya lebih dulu. Ahahah.

Ya, bisa dibilang happy ending, bisa dibilang juga sad ending. Tergantung dilihat dari sudut pandang dari karakter yang mana. Ada yang merasa bahagia pada akhir cerita, ada juga yang mengalami kematian pada akhir cerita. Dan tujuan Eren Jeager yang diungkapkan pada saat episode pertama sudah tercapai yaitu membasmi seluruh Titan yang ada dimuka bumi ini. Aku puas mengakhiri perjalanan cerita ini. 

Pada awalnya, aku ketakutan menonton karena menebar teror raksasa pemakan manusia, tetapi lama-kelamaan anime ini mengarah pada konflik militer dan politik yang cukup seru. Sepertinya, memang sengaja dibuat seperti itu oleh Mangakanya untuk menghidupkan cerita. Hasilnya pun menjadi benar-benar hidup. Seperti dunia di dalam anime itu memang ada secara nyata. Namun, sekali lagi itu hanya kisah fiksi buatan Bang Haji, Hajime Isayama. 

Intinya aku puas mengikuti dari awal sampai tamat :) 

Komentar

Baca Juga