Matahari dan Dinamika Kehidupan

sumber: pixabay.com

Matahari setiap pagi selalu terbit dari timur dan setiap senja selalu terbenam ke barat. Dia tidak lelah dalam melakukannya. Sebab, memang seperti itu, dia sudah diatur sedemikian rupa oleh Yang Maha Kuasa. Pernahkah terbayang, Matahari mengeluh tentang pekerjaannya yang monoton. "Ah sialan, aku sangat bosan. Iseng bergerak ke utara saja!" katanya dalam hati. Tentu itu tidak mungkin karena melawan sunnatullah. Toh juga bukan Matahari yang bergerak, melainkan Planet Bumi yang mengitarinya. Bahkan, anak kecil zaman sekarang pun sudah diajari akan hal itu. 

Aduh, baru saja tanganku terhinggapi nyamuk. Lalu, kuhentikan gerak lenganku dan bersiap menepuknya. Namun, nyamuk itu lekas pergi. Ya sudah lah, aku biarkan saja dan mulai menulis kembali. 

Berbicara mengenai Matahari. Andai kata manusia selayaknya Matahari yang tidak bisa mengeluh terhadap pekerjaannya, maka kehidupan ini akan datar-datar saja. Kehidupan yang sangat dinamis ini akan berubah menjadi statis. Tak ada rasa lelah, tak ada keluh kesah, tak ada rasa takut, tak ada kekhawatiran, tak ada kesenangan, tak ada kesengsaraan, tidak ada kepercayaan diri, tidak ada inovasi, tidak ada pemberontakan, dan tidak ada hal-hal yang pernah dilakukan manusia selama ini. 

Manusia akan seperti robot. Mereka akan berhenti sendiri ketika baterai dalam diri mereka habis. Mereka tidak akan bisa berjalan lagi sebelum baterai dalam diri mereka diisi ulang. Mereka akan rusak dan akhirnya mati. Dibuang begitu saja layaknya robot-robot dalam anime Astro Boy. Tidak ada upacara pemakaman sebagai penghormatan terakhir karena manusia-manusia ini tak punya perasaan. Tujuan hidup mereka semata-mata untuk terus bekerja. Tanpa istirahat, tanpa berhenti, tanpa bersosialisasi antar sesama. 

Kau lihat bintang di langit? Tebaran bintang itu bisa jadi telah hilang berjuta-juta tahun yang lalu. Entitas yang tampak hanyalah sisa cahayanya yang baru mencapai bumi akhir-akhir ini. Benda aslinya telah raib dan mati. Mereka tidak saling melakukan penghormatan terakhir. Pertama, karena tempatnya yang saling berjauhan. Kedua, karena mereka benda tak hidup. Hanya sebuah onggokan energi sangat besar yang kebetulan menyatu dan melahirkan sebuah bintang. Dan tidak masuk akal bila mereka melakukan pemakanan antar bintang. 

Manusia mempunyai kehidupan yang dinamis. Oleh karena itu, konsekuensinya adalah timbul dinamika kehidupan. Saat mengikuti kuliah online dan tiba-tiba mati lampu sehingga WiFi tidak bisa digunakan, itu dinamakan dinamika kehidupan. Selanjutnya, untuk mengatasi dinamika kehidupan tersebut, tinggal menghidupkan thetring internet HP maka urusan kelar. Namun, bila ternyata paket internet di HP juga habis. Itulah yang dinamakan masalah. Masalah timbul karena tidak bisa mengatasi dinamika kehidupan. 

Adanya dinamika kehidupan ini menjadikan manusia terus berkembang dari satu waktu ke waktu kemudian. Manusia akan belajar mengenai peluang dan risiko. Manusia akan belajar mengenai mengatur waktu. Manusia akan belajar tentang tindakan antisipasi. Manusia akan belajar untuk menciptakan beberapa planning yang bisa dilaksakan. Manusia senantiasa berjaga-jaga barangkali dinamika kehidupan muncul dan di saat itu mereka sudah siap menghadapinya. Bila tidak siap, maka harus siap menghadapi masalah. 

Dan kejadian itu tidak dialami oleh Matahari. 


Komentar

Baca Juga