Orang tidur
Sumber: pixabay.com |
Jadi, orang bisa tertidur karena itu adalah bagian dari sistem otak mereka. Ada bagian otak yang mengatur kantuk seseorang. Bila bagian itu sedikit bermasalah, maka bisa saja ia tidak dapat tidur dan terus terjaga. Seperti kasus yang pernah terjadi di luar negeri sana. Aku pernah menonton di berita televisi tentang kasus tersebut. Agak lupa juga karena sudah lama sekali. Namun, aku masih ingat persis kasus tersebut pernah ada. Seorang bocah yang senantiasa terjaga di malam hari dan tidak bisa tidur karena gangguan di otak pada bagain pengatur kantuk. Orang tuanya saling bergantian berjaga di malam hari. Terlihat melelahkan, tetapi ketika pengobatan telah berhasil, akhirnya anak tersebut bisa tertidur pulas untuk pertama kalinya semasa hidup.
Sungguh nyaman sepertinya bisa tidur sangat pulas, untuk pertama kali.
Selain itu, ada yang mengatakan jika waktu tidur manusia semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Waktu masih bayi misalnya, akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur daripada beraktivitas. Semakin tua, bayi itu akan semakin sedikit waktu tidurnya.
Dari pernyataan tersebut, ada hal aneh yang kesannya seperti membenarkan pernyataan tersebut. Ketika seseorang kebanyakan tidur, banyak dari mereka yang justru merasa pusing. Jiwa mereka menginginkan untuk rebahan setiap waktu. Tidur. Namun, kepala mereka tidak menginginkannya dengan memberi sinyal cenat-cenut yang menyiksa. Tubuh secara otomatis memberi tahu jika di usia seperti ini bukan waktunya untuk bermalas-malasan sambil rebahan, melainkan waktunya beraktivitas. Walau hanya sekadar menggerakkan badan.
Entah mengapa aku jadi mengantuk. Tidur saja
Komentar
Posting Komentar
silakan berkomentar!