Hari 12 ~ Jam Tangan

sumber: pixabay.com


#30DaysWritingChallenge

Ini adalah tulisan kedua belas di 30-Day Writing Challenge dengan topik jam tangan.


Hatiku sangat tersentuh ketika membicarakan tentang jam tangan. Bisa dibilang, jam tangan merupakan barang yang amat sangat tidak berjodoh denganku. Barang ini seperti mempunyai kutukan tersendiri untukku. Sebenarnya, jam tangan ini sangat berguna untuk mengecek waktu. Tanpa ribet, tinggal mengangkat lengan sudah tampak pukul berapa. Sayang, takdirku memang bukan sebagai pemilik jam tangan yang baik.

Aku tidak ingat pernah mempunyai berapa jam tangan selama hidup. Sepertinya, aku sering dibelikan jam tangan anak-anak dengan motif kartun berbahan karet sewaktu aku kecil, tetapi itu merupakan ingatan samar yang kebenarannya patut diragukan. Paling lawas aku ingat mempunyai jam tangan sewaktu kelas empat atau lima SD. Jam tanganku waktu itu terdapat gambar logo klub sepakbola Arsenal di bakcground jarum jamnya. Jam analog yang nyaman dipakai. Sabuk jam tangannya berbahan kain dengan dobel lapis di mana lapisan pertama dikaitkan dengan perekat kain dan lapisan kedua dikaitkan dengan pengait jam tangan pada umumnya (logam panjang yang dimasukkan ke dalam lubang pengait). Jam tangan tersebut anti air.

Ngomong-ngomong, anti air dan tahan air itu berbeda. Anti air dapat diartikan bahwa jika barang tersebut terkena air, barang tersebut akan rusak. Sementara itu, tahan air dapat diartikan bahwa jika barang tersebut terkena air, barang tersebut tidak akan rusak. Biasanya, dua label ini sering tertukar pemahamannya. Anti air itu diterjemahkan dari waterproof, padahal menurut sumber bacaanku, terjemahan yang paling sesuai dari waterproof adalah kedap air. Kedap air satu tingkat lebih tinggi daripada tahan air. Yea, intermezzo wkwkw.

Kembali ke jam tangan gambar logo Arsenal tadi. Sudah dapat ditebak bagaimana hubunganku dengan jam tangan ini. Ya, jam tangan itu mati. Sedih. Saking nyamannya dipakai, aku masih terus memakainya meskipun jam tangan tersebut dalam keadaan mati. Jarum jamnya sudah tidak bergerak dan waktu seakan berhenti berputar. Lama-kelamaan, aku mengabaikan jam tangan tersebut dan hilang dengan sendirinya seiring waktu berjalan.

Lalu, aku lupa timeline jam tangan selanjutnya dibelikan sebelum jam tangan gambar arsenal atau sesudahnya. Intinya, jam tangan selanjutnya ini adalah salah satu jam tangan yang aku miliki sewaktu SD. Jadi, dulu, aku dibelikan pakdheku jam tangan warna biru dengan gambar klub sepak bola lagi wkwkw. Kalau tidak salah, aku dibelikan jam tangan gambar logo Paris Saint-Germain. Jam tangan ini memiliki sabuk berbahan full karet. Agak kurang nyaman dibandingkan dengan jam tangan gambar logo Arsenal sebelumnya. Jam tangan ini juga berakhir sama seperti jam tangan gambar logo Arsenal. Jam tangannya mati. Lalu, hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Dari dua jam tangan itu, aku sudah mulai sadar bahwa aku sepertinya tidak berjodoh dengan jam tangan. Aku tidak mempunyai jam tangan lagi sampai beberapa masa kemudian. Kupikir, jam tangan belum kubutuhkan juga. Waktu dapat diketahui dari jam dinding di sekitarku. 

Aku masuk masa MTs. Jauh dari orang tua karena ikut program asrama. Orang tuaku lumayan sering menjengukku di asrama. Suatu saat, aku dijenguk oleh ibukku seorang diri. Aku diajak keluar untuk membeli sesuatu mengendarai sepeda motor bersama ibukku. Eh, tahunya diajak membeli jam tangan. Aku senang dong. Mau-mau aja dibelikan jam tangan. Aku milih sesuka hati dan mendapatkan jam tangan sport berwarna hitam corak biru. Harganya aku masih ingat, Rp50.000,00. Aku berusaha semaksimal mungkin untuk menjaganya sepenuh hati. Jangan sampai hilang. Alhamdulillah bertahan lama.

Nah, ada satu jam tangan lagi nih, aku memilikinya bersamaan dengan jam tangan sport di atas. Jam tangan ini diberi oleh my beloved friend Ajeng (sekarang udah tidak wkwkw). Jam tangan ini berwarna hitam. Dengan sabuk jam tangan berbahan karet, tetapi entah kenapa karetnya nyaman. Jam tangannya memiliki bentuk kotak, bukan lingkaran. Jam tangan yang elegan, aku suka. Mungkin, jam tangan hitam pemberian Ajeng menjadi salah satu barang yang tidak akan aku lupakan seumur hidup.

Akan tetapi, sudah dapat ditebak akhir dari jam tangan-jam tangan itu. Semuanya hilang T-T

Asli, sedih sekali rasanya jam tangan yang aku jaga sepenuh hati hilang begitu saja karena aku lupa. Dua jam tangan itu tidak hilang secara bersamaan. Diawali dari jam tangan sportku yang hilang di tempat wudhu masjid MTs. Aku lupa memakainya kembali sehabis mengambil wudhu. Entah diambil sesama siswa, entah diambil guru aku tidak tahu sampai sekarang. Aku sedih pol. Kejadian itu membuatku tertampar dan tidak lagi memakai jam tangan sampai lulus. Alhasil, jam tangan hitam pemberian Ajeng masih aman.

Selanjutnya, jam tangan hitam pemberian Ajeng aku pakai lagi waktu SMA. Kelas 10 masih aman. Ya namanya manusia pasti pembelajar lah ya. Tidak melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Namun, ternyata aku tidak benar-benar belajar dari kesalahan masa lalu. Jam hitam pemberian Ajeng hilang di tempat wudhu T-T.

Wah, aku menjadi semakin yakin kalau aku memang tidak ditakdirkan mempunyai jam tangan. Ya sudah lah, tidak apa-apa jam tangan hitam pemberian Ajeng hilang. Yang penting seperti apa yang sudah aku katakan tadi, ingatannya jangan sampai hilang. Sayang sekali kalau sampai hilang karena ini adalah ingatan yang menyenangkan.

Untuk sekarang, aku punya jam tangan lagi berwarna hitam seharga Rp15.000,00. Jam tangan yang terpaksa kubeli untuk kebutuhan ujian. Yea, jam tangan baru itu sudah rusak sabuknya karena besi pengaitnya lepas dan jatuh entah di mana. Alhamdulillah jarum jamnya masih bisa berputar.

Putaran jarum jam tangan mengingatkan kita bahwa waktu tak dapat kembali dan oleh sebab itu muncul penyesalan-penyesalan yang selalu menyelimuti jiwa kita. Tidak apa, jalan takdir tak ada yang salah, hanya keputusan kita yang mungkin salah di waktu itu.


| Tulisan ini adalah salah satu tulisan dari #30DaysWritingChallenge yang aku tulis untuk menantang diri sendiri menulis 30 hari berturut-turut sesuai topik yang sudah ditentukan.

Komentar

Baca Juga