Hari 7 ~ Cermin
Ini adalah tulisan ketujuh di 30-Day Writing Challenge dengan topik cermin.
Sangat menyenangkan berdiri di depan cermin sembari memerhatikan diri kita sendiri dan memikirkan apapun yang bisa dipikirkan dalam waktu yang lama. Momen seperti itu memberikan kesan bahwa kita sedang berbicara dengan diri kita yang ada di dalam cermin. Mengobrol dengan diri sendiri secara intim dengan menatap kedua bola matanya. Apapun yang kita ceritakan tak akan dibocorkan kepada orang lain karena kita bercerita dengan diri kita sendiri.
Momen itu terjadi jika cermin milik kita adalah cermin biasa. Akan beda cerita jika cermin kita adalah cermin luar biasa, cermin ajaib, cermin yang bisa bicara sendiri seperti pada dongeng anak-anak. Itu cerita fiksi. Bukti liarnya pikiran dan imajinasi manusia, membayangkan cermin yang bisa bicara sendiri. Ketika kita diam, cermin itu bicara. Ketika kita bicara, cermin itu diam. Ketika kita bingung, cermin itu memberi solusi. Ketika cermin itu yang bingung, kita tertawa terbahak-bahak. Cermin ajaib kok bingung.
Biasanya cermin ajaib bersifat jahat. Dia mempengaruhi pikiran tuannya supaya tujuan pribadinya dapat tercapai. Tuannya dijadikan boneka yang dapat dikendalikan semau dia. Yang aneh, kenapa tuannya itu mau-mau saja? Mungkin, letak sihirnya ada di situ.
Salah satu cerita yang mempunyai karakter cermin ajaib adalah anime Ousama Ranking. Di sana, Pangeran Daida dipengaruhi oleh cermin ajaib untuk senantiasa memusihi Pangeran Bojji supaya Pangeran Daida bisa menjadi pewaris tahta. Ternyata, cermin ajaib itu dulunya adalah penyihir yang mengabdi pada Raja. Seiring berjalannya waktu, Raja meninggal dunia dan terungkap tujuan utama cermin ajaib yaitu ingin menghidupkan kembali Raja melalui tubuh Pangeran Daida. Kira-kira kisahnya seperti itu. Misalkan ada kekeliruan, harap dimaklumi karena anime Ousama Ranking sangat membingungkan. Yang jahat ternyata baik, yang baik ternyata jahat. Semua serba abu-abu dan misteri demi misteri akan terungkap sampai animenya tamat. Sebelum itu, semua masih abu-abu.
Cermin mengajarkan manusia supaya terus berintropeksi diri. Coba melihat diri sendiri terlebih dahulu sebelum menilai orang lain sebagaimana mestinya.
| Tulisan ini adalah salah satu tulisan dari #30DaysWritingChallenge yang aku tulis untuk menantang diri sendiri menulis 30 hari berturut-turut sesuai topik yang sudah ditentukan.
Komentar
Posting Komentar
silakan berkomentar!