Ternyata Tidak Juga


Ada hal unik yang seringkali terjadi pada jalan pikir otakku saat pertama kali bertemu dengan orang lain. Kurang tahu, ini hal yang positif atau hal buruk. Secara default, otakku mengolah informasi secara saling bertautan. Ketika ada informasi baru, di bawah alam sadar, informasi tersebut akan tertaut dengan informasi lain yang jauh sebelumnya sudah bersemayam di otakku.

Misalnya,

Saat pertama kali melihat Naila, teman kelasku waktu 2ST1, otakku langsung merespon bahwa wajahnya mirip dengan Fathania, teman kelasku waktu 1ST5. 

Saat pertama kali melihat anak KMNU 65 asal Sumatera Utara, otakku langsung merespon bahwa wajahnya mirip dengan Obin, teman KMNU 63 asal Semarang.

Saat pertama kali melihat Ramdani dan Ridlo, teman KMNU 64, otakku langsung merespon bahwa wajah mereka sangat mirip, persis, dan tidak ada perbedaan di antara keduanya.

Namun, setelah waktu berlalu cukup panjang. Aku menyadari bahwa mereka semua berbeda antara satu sama lain. Tautan-tautan informasi di dalam otakku terlalu cepat seribu tahun dalam memberikan kesimpulan. Mungkin, itu respon reflek yang tiba-tiba muncul. Tanpa pemrosesan informasi mendalam dan bijaksana. 

Waktu itu, kupikir mereka sama.

Ternyata tidak juga.

Komentar

Baca Juga