Maafkan Sosok Pengecut Ini yang Telah Berani Mencintaimu.

Aduh, ah, gila, di luar nalar.

Setelah jatuh dan sakit hati, terkuras tenaga dan pikiran, segala hal terasa sudah rumit dan tak bisa dikembalikan lagi, akhirnya benih-benih asmara yang kocak, lucu, dan menggemaskan timbul kembali. Hal yang tidak diinginkan, karena kehadirannya cukup menyakitkan, terutama di pertengahan dan perakhiran hubungan. Awal menyenangkan seperti berbunga-bunga. Seperti halnya mendapat ranking ketika sekolah. Mendapatkan lebih mudah daripada mempertahankan. Masa-masa pertengahan adalah masa-masa itu. Mempertahankan perasaan yang sudah pernah didapatkan sebelumnya. Tidak mudah dan seringkali gagal di tengah jalan. Pada akhir hubungan, pasti semua manusia akan terpisah dengan pasangannya, entah itu ditinggal selingkuh entah itu ditinggal tewas di telan masa. Pasti akan berpisah dan itu sangat menyakitkan.

Aku berharap, kalau bisa, tidak pernah mengalami perasaan tertarik/suka/cinta terhadap seseorang sebab rasa perih mengerikan yang akan ditimbulkan. Namun apa daya, entah kenapa rasa-rasa seperti itu datang dengan sendirinya dan mungkin karena nafsu atau apa lah sejenisnya. Untung masih punya akal sehingga dapat mengontrol nafsu tersebut sehingga masih dimanfaatkan di jalan yang benar. Untung pula masih mempunyai hati dan perasaan sehingga nafsu ditransformasi menjadi rasa syukur sebagai manusia. Nafsu bukan hal jahat, nafsu adalah natural dan originalitas dari makhluk hidup kingdom animalia, termasuk manusia. Tidak ada nafsu, tidak ada proses reproduksi. Tidak ada reproduksi, tidak ada makhluk hidup. Jadi, nafsu tidak jahat, butuh diatur saja dan ditempatkan di sebagaimana mestinya manusia punya akal dan hati.

Setiap saat rasanya ingin menyerah, pasrah, dan biarlah berjalan sebagaimana air mengalir sepanjang sungai. Namun sepertinya tidak seperti itu, manusia perlu mengarahkan kehidupannya di sepanjang sungai supaya kalau-kalau ada tahi yang ikut mengalir, kehidupan manusia tidak mengenainya, harus diarahkan ke sisi yang lain. Semakin ingin pasrah, justru semakin sulit terlupakan. Aku ingin dan sangat ingin. Tidak tahu.

Setiap waktu terbayang dirimu bagaikan ada di dalam lagu Seventeen dari JKT48. 

Aku jadi lega

Kudengar kalo kamu sudah menikah

Aku terlambat bilang suka kepadamu 

Kudengar kamu pun skarang punya anak

Tak sanggup memanggilmu 

Farewell masa mudaku.

Sepertinya berada di sisi seperti itu sangat indah. Memandangmu bahagia bersama orang lain dari kejauhan. Terukir senyum indah di wajahmu bersama anak dan keluarga. Sementara aku berdiri di padang rumput halaman rumahmu sembari mengamati dari balik pohon mahoni yang cukup kokoh berdiri. Tapi aku takut kalau hal itu benar-benar terjadi. Tapi aku takut akan hal lain.

Dan memang nyatanya aku takut akan semua hal meski hal itu belum terjadi.

Maafkan sosok pengecut ini yang telah berani mencintaimu. Sukses selalu untuk kehidupanmu.




Komentar

Baca Juga