Nyari Topik Skripsi
Kata pertama yang terlintas di pikiranku saat mendengar topik skripsi adalah Apa. Yep kata tanya Apa?
Topik skripsi di mulai dengan bertanya pada diri sendiri Apa yang mau aku buat? Tentunya yang sesuai dengan jurusan di mana aku sedang menempuh pendidikan. Jawaban dari kata tanya apa ini sebenarnya sudah mulai di asah sejak aku masuk di bangku perkuliahan tahun pertama. Ada mata kuliah bahasa indonesia dengan materi kuliah salah satunya berupa cara membuat karya tulis ilmiah. Pada mata kuliah ini, penekanan terjadi pada kaidah penulisan sesuai dengan aturan yang berlaku di bahasa Indonesia. Harus sesuai EYD yang disempurnakan dan lain sebagainya. Yang dipelajari hanya sebatas format dan ketentuan penulisan. Konten dari karya ilmiah tersebut belum terlalu kompleks dan komprehensif dari segi perumusan masalah dan tujuan serta metode analisis yang digunakan. Meskipun begitu, kata tanya apa perlu dijawab untuk mengerjakan proyek semacam ini. Apa yang mau dibuat?
Pada tahun pertama itu pula aku mendapatkan informasi awal terkait ilmu statistika sebagai tools (alat) pada karya tulis ilmiah untuk bagian analisis dari hasil yang didapat. Ukuran-ukuran statistik mulai dipahami mendalam sampai akar rumput. Setidaknya mampu sebagai pondasi untuk mempelajari statistika yang lebih kompleks dan abstrak. Mata kuliah lain yang bersifat teoritis pun juga diberikan sehingga dapat terbayangkan jawaban yang lebih matang untuk menjawab apa yang mau dibuat? Seperti ilmu demografi, ekonomi, pemrograman, dan lain-lain.
Pada tahun kedua, aku belajar metode analisis yang sedikit lebih kompleks. Ada beberapa mata kuliah yang merupakan kelanjutan dari mata kuliah di tahun pertama. Mata kuliah itu biasanya terdapat kode angka di belakang. Seperti Statistika Matematika II dan Metode Statistika II. Selain itu ada pula yang menggunakan tambahan kata lanjutan seperti Metode Penarikan Sampel Lanjutan, Official Statistics Lanjutan, dan lain-lain. Tahun kedua ini adalah tahun yang berat. Ilmu statistika yang aku pelajari semakin abstrak. Banyak sekali ilmu-ilmu baru yang tidak pernah sedikit pun kubayangkan akan aku pelajari. Di sisi lain, kebaruan pengetahuan ini menjadikanku semakin kaya akan ilmu pengetahuan dan mempermudah untuk menjawab kata tanya apa. Apa yang mau dibuat? Tahun kedua ini juga ada tugas untuk membuat karya tulis ilmiah, seingatku mata kuliah official statistics. Waktu itu membahas tentang media sosial BPS. Awalnya ingin dianalisis secara kuantitatif, aku mau mendata ukuran-ukuran nilai yang ada di media sosial BPS seperti jumlah like postingan, jumlah viewers, dan lain sebagainya. Akan tetapi, entah karena apa aku lupa, teknik analisisnya kuubah jadi secara kualitatif dengan studi literatur saja. Papernya tentang bagaimana seharusnya BPS mengomunikasikan hasil publikasi data melalui media sosial instagram. Bisa menjadi PR selanjutnya sih, paper tersebut kukembangkan.
Pada tahun ketiga, well, tahun yang sangat melelahkan tapi bermanfaat. Di tahun ini, aku benar-benar push nyari ide paper baik secara berkelompok maupun secara individu. Kemampuan mengarang dan mencari jawaban kata tanya apa sangat terlatih di sini. Kemampuan membuat karya tulis ilmiah benar-benar diberikan semuanya pada tahun ketiga ini. Selain dari tugas-tugas kelompok dan individu, ada kegiatan PKL yang berupa riset akbar melelahkan sehingga aku paham betul apa yang perlu dilakukan sebelum, saat, dan setelah penelitian dilakukan. Dari awal membuat proposal, mencari masalah, merumuskan tujuan penelitian, merumuskan variabel untuk mengukur aspek-aspek yang akan diteliti, merumuskan siapa yang mau diteliti, bagaimana cara mendapatkan ukuran-ukuran tersebut, bagaimana nanti cara menganalisisnya, bagaimana kegiatan lapangannya, bagaimana, bagaimana, dan bagaimana lainnya terjawab sudah. PKL merupakan pengalaman riset yang luar biasa. Dari situ, aku sedikit terbayangkan risiko yang akan aku hadapi untuk mengerjakan skripsi. Terlebih skripsi adalah riset yang dilakukan seorang diri. Tahun ini, mata kuliah yang diberikan adalah pengembangan dari mata kuliah sebelumnya. Puncak atau ibu dari analisis inferensia berupa permodelan statistik menurutku adalah analisis regresi. Dasar dari segala dasar, core of the core, intinya inti. Setelah itu, regresi yang dipelajari merupakan pemgembangan. Misalnya regresi untuk berbagai macam distribusi data, regresi untuk berbagai macam tipe data, dan model-model lainnya. Hampir 50% dasar dari statistika konvenvensional sudah dipelajari sampai tahun ketiga ini. Sisa 50% nya untuk bagian yang tidak kuketahui. Mungkin masih ada banyak lagi ilmu statistik yang tentunya akan dipelajari pada jenjang keilmuan lebih tinggi yaitu S2 dan S3. Ilmu anak D4 tidak ada secuil dari ilmu-ilmu beliau. Jawaban apa yang mau dibuat semakin jelas karena sudah langsung dapat alat apa yang mau digunakan untuk menganalisis dan hasil seperti apa yang kemungkinan akan terjadi. Meskipun begitu, kesulitannya akan bertambah karena tidak hanya menjawab apa yang mau dibuat tetapi juga mempertimbangkan risiko apa yang akan dihadapi jika sudah menemukan jawaban dari pertanyaan apa yang mau dibuat. Jawaban yang ideal adalah yang memiliki risiko paling sedikit untuk gagal dan berpeluang besar penelitian tersebut sukses dilakukan dengan baik dan benar. Sebab, tidak ada trial and error pada kegiatan penyusunan skripsi ini. Selakali error, ya wassalam.
Sekarang sudah masuk tahun keempat. Saat di mana skripsi itu mulai disusun. Saat aku menulis ini, aku sedang memilih-milih topik mana yang sekiranya memiliki risiko gagal paling kecil dan paling mungkin untuk dikerjakan dengan waktu yang ditentukan. Jawaban dari apa yang mau dibuat sudah dapat. Namun, mana yang akan dieksekusi belum dapat karena sepertinya keputusan ini harus didiskusikan dengan dosen pembimbing, Dosen pembimbing laksana embun penyejuk dalam kehausan dan partner melakukan riset untuk lulus dari Politeknik Statistika STIS. Dalam memilih partner, aku harus menentukan sosok yang sekiranya tepat dan nyaman untuk berdiskusi dan berkomunikasi. Semoga partner riset yang kudapatkan sesuai apa yang aku bayangkan. Namun, aku akan tetap menurunkan ekspektasi kalau-kalau aku tidak mendapat apa yang aku inginkan. Tidak semua apa yang kita inginkan akan kita dapatkan. Jika benar terjadi seperti itu, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk beradaptasi dan terus bergerak maju. Jika bukan dari aku sendiri, terus siapa lagi. Semua yang aku dapatkan nanti adalah mayoritas dari apa yang aku lakukan sendiri. Dosen pembimbing hanya lantaran dan faktor luar apakah aku dapat melakukannya dengan mudah atau sedikit lebih sulit. Semua hasil ada ditanganku dan Gusti Allah.
Hari ini, akan kuselesaikan pembuatan rencana topik skripsi itu!
Komentar
Posting Komentar
silakan berkomentar!